Liburan ada yang bisa bikin refresh kepala sekaligus bikin otak makin berisi. Di Pekanbaru, ada 4 tempat untuk wisata edukasi yang bisa BroSis kunjungi. Bukanya weekday maupun weekend.

1. Wisata Dakwah Okura

noname
 Lihat Lokasi di Google Map 

BroSis yang suka olahraga, main ke Wisata Dakwah Okura aja. Lokasinya di Jalan Raja Panjang, Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir. Meski namanya wisata dakwah, tetapi siapa saja boleh datang kesini kok. BroSis bisa memanah dan berkuda di sini.

Buat yang belum bisa memanah, gak perlu khawatir. Memanah di sini ada pelatihnya. BroSis cukup membayar Rp100.000 untuk 30 menit. Peralatannya dibawa masing-masing ya. Kalau belum punya, BroSis juga bisa sewa di sini.

noname



Nah kalau BroSis lebih senang berkuda, bisa pilih paket Joy Ride, harganya Rp30.000/1 kali putaran dan Rp50.000/2 kali putaran. Pengen lebih intens lagi? Wisata Dakwah Okura juga punya program pelatihan berkuda nih. Biayanya Rp1.000.000 untuk 8 kali pertemuan. Anggotanya lumayan rame, ada yang dari Malaysia juga.

noname


noname


Fasilitas yang tersedia di lokasi antara lain musholla, toilet, saung, masjid, dan aula. Ada kantin yang buka khusus hari libur dan weekend

Jam operasional Wisata Dakwah Okura mulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 5 sore.

2. Museum Sang Nila Utama

noname
 Lihat Lokasi di Google Map 

Museum Sang Nila Utama ini berada di Jalan Sudirman tepat di depan kantor DPRD Provinsi Riau. Disini banyak terdapat benda-benda bersejarah, barang pusaka dan hal-hal menarik lainnya. Ada tiga lantai yang bisa dijelajahi. Pintu masuknya ada di level dua, di level ini kita akan disambut oleh resepsionis yang akan mempersilahkan untuk mengisi buku tamu dahulu. Masuk kedalam Museum tidak ada biayanya alias FREE!

Tour museum dimulai dari kiri dan masuk ke level satu. Pada level ini akan banyak di sajikan rumah-rumah adat, alat musik, hewan-hewan yang banyak di hutan Riau dan banyak lagi. Naik ke level dua, selain pintu masuk, di kiri kanannya menyajikan sejarah tentang eksplorasi minyak di Riau dan sejarah mengenai terbentuknya Provinsi Riau, serta Gubernur yang pernah menjabat. Paling atas di level tiga, koleksi-koleksi atau peninggalan kerajaan lebih banyak mendominasi.

noname

noname

Sekitar 50 meter di belakang area Museum ini ada sebuah taman mini dan pendopo namanya Taman Gemala. Di taman ini ada beberapa pondok kecil yang diletakkan mesin-mesin yang digunakan oleh kakek-nenek kita dulu seperti mesin padi, mesin tebu dan lain-lain. Taman ini juga sangat asri karena di penuhi oleh pepohonan yang rindang. Adem sekali jalan-jalan di sekitar sini, cobain deh.

noname

Banyak hal-hal menarik yang bisa kita temui di Museum Sang Nila Utama ini. Yang paling favorit adalah Mahkota Kerajaan Siak yang ada di level 3. Bagaimana bentuk mahkotanya? Lihat langsung sendiri yah kesini. Mahkota ini membuktikan bahwa di zaman dahulu Riau pernah diisi oleh kerajaan-kerajaan yang berjaya pada masanya.

3. Pustaka Wilayah Soeman HS



Pustaka Wilayah Soeman HS juga menjadi salah satu wisata edukasi nih. Gedung pustaka terbaik se-ASEAN ini berlokasi di Jalan Sudirman Nomor 462, persis di samping gedung Bank Indonesia. Dengan desain gedung yang sangat unik tentu saja Pustaka Soeman HS mampu menarik perhatian tiap orang yang melewatinya. Lalu, edukasi apa saja sih yang akan BroSis dapatkan di sini?

Bilik Tenas Effendy

noname


Tinggal di Pekanbaru tentulah harus mengenal adat melayu. Jika BroSis masih belum tahu, BroSis bisa datang ke sini. Ruangan Bilik Tenas Effendy berada di lantai dasar, bilik ini sengaja dibuat untuk mengenang Bapak Tenas Effendy, budayawan Riau yang karyanya sudah sangat diakui.

Melalui karya-karya beliau, BroSis bisa mengenal adat melayu lebih dalam lagi. Buku Pemakaian Ungkapan Dalam Upacara Perkawinan Orang Melayu, Tunjuk Ajar Melayu, Ragam Hias Pada Rumah Melayu Riau adalah beberapa di antara karya beliau yang cukup terkenal. BroSis sudah pernah baca belum?

noname


Di ruangan ini juga tersedia meja besar dan beberapa kursi. Selain karya Tenas Effendy, di Bilik ini juga tersedia koleksi buku-buku Melayu dari beberapa penulis. Ada novel, dongeng, dan buku-buku yang terkait dengan kebudayaan.

Bilik Melayu

noname



Kalau BroSis pengen baca buku-buku melayu dari berbagai penulis Riau, bisa datang ke Bilik Melayu. Lokasinya di lantai 3. Koleksi buku-buku di sini lebih bervariatif, seperti buku cerita legenda melayu, sastra melayu, dan kebudayaan melayu. Tegak Menjaga Tuah, Tenun Melayu Riau, Bujang Tan Domang, Kearifan Pemikiran Melayu, dan Buku Saku Budaya Melayu adalah beberapa di antaranya.

Namun buku-buku di lantai 3 tidak dapat di pinjamkan, harus membaca di tempat, dan jika masih membutuhkannya bisa kembali lagi ke sini. Kenapa tidak diperbolehkan untuk dipinjamkan? Karena koleksi buku-buku di lantai 3 ini adalah koleksi terbatas dan tidak semuanya di perjualbelikan di luar. Oleh karena itu, pihak Pustaka Soeman HS membatasi hanya untuk dibaca di tempat saja. 


noname



Centre of Excellent

noname



Jika pada Bilik Melayu dan Bilik Tenas Effendi terdapat koleksi buku-buku Melayu Riau, di Centre of Excellent terdapat koleksi buku melayu se-Sumatera. Iya, suku Melayu juga terdapat pada beberapa daerah di Sumatera seperti Palembang, BroSis. Ruangannya tidak sebesar Bilik Tenas Effendi, tapi untuk baca nyaman banget karena ada kursi sofanya.

Bilik Puan Sariamin

noname



noname

 
Nah selanjutnya ada Bilik Puan Sariamin. Ruangan yang satu ini spesial banget, karena koleksi bukunya di tulis oleh penulis perempuan ataupun mengisahkan cerita perempuan. Koleksi buku di sini juga cukup banyak. Oh iya, Bilik Perempuan Sari Amin ini bekerja sama dengan Perempuan Riau Bangkit Foundation. Di sini BroSis juga bisa melakukan konsultasi minat baca juga.

4. Kawasan Lama di Pekanbaru

Ada banyak bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan Kota Pekanbaru. BroSis yang penasaran mengenai cerita masa lalu di Kota Pekanbaru, silakan datang ke kawasan Kampung Bandar di Senapelan. Ada beberapa bangunan bersejarah yang bisa BroSis kunjungi di sini.

Rumah Singgah Sultan Siak

noname


Kalau BroSis lewat Jembatan Siak III, pasti pernah lihat rumah ini di tepi Sungai Siak. Namanya Rumah Singgah, lokasi tepatnya di bawah Jembatan Siak III. Rumah ini didirikan pada tahun 1895 oleh H. Nurdin Putih, mertuanya Tuan Qadhi. Lalu Siapakah tuan Qadhi? Tuan Qadhi adalah H Zakaria Bin Abdul Muthalib, orang kepercayaan Sultan Syarif Kasim II yang menjadi penasehat Sultan bidang keagamaan.

Rumah Singgah ini memiliki atap berwarna biru. Ukuran jendela rumah yang cukup besar membuat angin sejuk masuk, jadinya duduk di sini adem banget. Pada tangga pintu masuk Rumah Singgah, terlihat ukiran tulisan 23 Juli 1928. Tanggal tersebut menandakan waktu pemugaran rumah H. Nurdin Putih. 

noname


Menurut info yang didapat, rumah ini b
iasanya menjadi tempat persinggahan pertama Sultan Syarif Kasim II ketika kapalnya baru berlabuh di Pekanbaru.

Terminal Lama Pekanbaru

Tak jauh dari Rumah Singgah Sultan tadi, BroSis akan melihat bangunan berwarna biru yang ternyata sebuah Terminal. Dulunya terminal ini merupakan pusat transportasi darat di Pekanbaru, dan juga menjadi saksi kejayaan PO Sinar Riau dan Batang Kampar di tahun 1950an. Ada 10 bangku di sini, bisa untuk duduk santai melepas penat.

noname



Rumah Tenun Kampung Bandar

noname

Selanjutnya ada Rumah Tenun yang berada di Kampung Bandar. Rumah ini sudah dibangun pada tahun 1887 dengan pemilik H. Yahya. Di dalam rumah tersebut, BroSis akan menyaksikan proses pembuatan tenun secara langsung. 

noname
FYI, tempat ini merupakan saksi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga sekarang, rumah yang berlokasi di Kampung Bandar ini dimanfaatkan oleh ibu-ibu dan remaja putri untuk berkegiatan membuat tenun.
Rumah Tenun Kampung Bandar menjadi salah satu lokasi produksi tenun di Pekanbaru.

Tugu Nol Kilometer 

noname



Tau gak kalau Pekanbaru sudah menjadi kota dagang sejak dulu? Nah titik nol ini merupakan patokan penanda pembuatan jalan antara Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh, dimana jalan ini menjadi urat nadi perdagangan dikala itu.

Tugu Nol Kilometer dibangun oleh Belanda pada tahun 1920. Semua barang di pantai Barat Sumatera dibawa ke Pelabuhan Pelindo tempat titik nol kilometer berada, hingga nantinya dibawa ke Singapura.

Istana Hinggap

noname

Istana Hinggap atau juga biasa disebut Rumah Tuan Qadhi ini dulunya berfungsi sebagai tempat menginap Sultan Siak jika ia berkunjung ke Pekanbaru.

noname


Rumahnya cukup luas, furniturnya juga masih terawat sekali. Rumah ini bahkan menjadi saksi sejarah besar Provinsi Riau lho, yakni tempat di adakannya rapat pembentukan Provinsi Riau.

Nah itu dia 4 wisata edukasi yang bisa BroSis kunjungi di Pekanbaru! Gak cuma refreshing, tapi BroSis juga bisa belajar banyak hal-hal baru. Selamat berkunjung ya, BroSis!
Ingin usaha BroSis di-review? Silakan baca Want Us To Write About You?
Punya informasi dan saran untuk membuat BroSisPKU lebih baik? Silakan hubungi kami via email [email protected].
Share Artikel ini:

Admin @BroSisPKU

Programmer yang menyenangi traveling dan kulineran. Memulai Instagram @BroSisPKU sejak 5 Oktober 2014 dan belum berniat berhenti posting hingga hari ini. Bermimpi keliling dunia tapi gak lupa mengangkat nama Pekanbaru juga. Ayok kita kemana?
0 Pesan
Pesan