Begawai Musik
PEKANBARU – Pertunjukan Begawai Musik dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2018 di Persimpangan SKA atau simpang Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta, tepat di sekitar tugu Selamat Datang di Pekanbaru. Pertunjukan dilaksanakan pada jam 4 sore selama kurang dari setengah jam.
Jika sebelumnya Begawai Musik tampil di panggung konvensional, kali ini menampilkan kurang lebih 25 komunitas di stage yang tidak biasa, masing-masing pertunjukan berdurasi kurang dari 160 detik serentak mengikuti pola traffic light.
Suasana riuh rendah ditemani lalu lalang kendaraan, cukup seru tetapi menegangkan karena waktu untuk tampil sangat pendek. Sambil berlari membereskan peralatan musik beralih ke pinggir jalan kembali agar tidak membuat macet.
Selain pemain musik, terdapat penari yang memanjat tugu Selamat Datang untuk menampilkan atraksi. Kostum warna warni, baju daerah, seragam hitam-hitam, dan lainnya bersiap tampil. Semuanya diabadikan oleh fotografer dan pelukis sketsa yang berada di sekitar.
Terlihat beberapa spanduk yang dibawa oleh seniman, diantaranya tertulis #PILKADADAMAI, #TAWAFBUNYI160, “Ingatkan Dirinya Mati, Itulah Asal Berbuat Bakti – Gurindam 12 Pasal 12”, dan lainnya.
Nyanyian adalah doa, harmoni musik adalah harapan. Untuk kali ini bertujuan mendambakan PILGUBRI dan PILKADA serentak 2018 damai, dengan simbolisme pola pertunjukan seperti tawaf mengelilingi tugu.
Para pelaku musik Etnis Melayu Riau mencoba untuk membuka peluang memberikan wadah dalam penyaluran bakat dibidang musik dan seni. Begawai Musik sendiri diambil dari bahasa Suku Talang Mamak yang ada di Kabupaten Kota Rengat Indragiri Hulu, artinya bergotong royong.
Ingin kami meliput atau menulis tentang kegiatan usaha Anda? Launching produk baru, promo, grand opening, dll? Silakan hubungi kami via email
[email protected].
Share Artikel ini: